Di bawah adalah gambar dari mixer berupa motor yang terhubungkan dengan baling-baling, digunakan untuk mengaduk adonan (mie) sohun. Adonan yang diaduk mixer berupa campuran tepung, air dan bahan lainnya hingga diperoleh komposisi yang merata (homogen) dan keliatan yang sesuai.
Kereta di samping adalah salah satu alat yang digunakan dalam proses pembuatan (mie) sohun. Sebagai pengganti conveyor, kereta digunakan untuk mengangkut tumpukan plat yang berisikan sohun di atasnya, dari mesin press sohun ke area penjemuran di lapangan terbuka.
Pada gambar di atas dapat dilihat proses pembuatan rangka dan komponen pendukung dari mesin press adonan (mie) sohun yang memakan waktu kurang lebih 4 minggu. Mesin press sohun (atau soun atau suun) ini digerakkan oleh tenaga hidrolis yang mempunyai kapasitas tekan hingga 80 bar, menggunakan sebuah motor 4 HP 1400 RPM.
Mesin ini didesain dengan bentuk yang ramping, sehingga tidak seperti model-model pendahulunya, ia tidak membutuhkan banyak ruang untuk instalasi/ peletakannya. Selain ringkas, keuntungan lain dari penggunaan mesin press sohun dengan tenaga hidrolis adalah operator dapat menentukan besar tekanan yang dikehendaki, sesuai dengan kadar keliatan/ kekentalan adonan sohun.
Silinder hidrolis berfungsi untuk menekan adonan (mie) sohun yang berada di dalam bak sehingga setelah melewati plat saringan, akan keluar adonan dalam bentuk beberapa untaian panjang mie sohun. Untaian-untaian sohun ini kemudian ditampung oleh plat yang didorong oleh sebuah conveyor. Selanjutnya sohun menjalani proses pengeringan yang umumnya dilakukan dalam bentuk penjemuran di bawah terik matahari.
Conveyor-conveyor di atas didesain sebagai mesin/ alat lanjutan dari Mesin Press Sohun. Dengan penempatan conveyor di bawah Mesin Press Sohun, akan diperoleh mie (sohun) dengan ketebalan yang seragam, yang berarti kualitas yang baik bagi seluruh produksi. Hasil yang sama tidak akan diperoleh jika proses pengambilan mie (sohun) dilakukan dengan tenaga manusia yang kecepatannya tidak selalu konstan. Dari sini, mie (sohun) kemudian menjalani proses pengeringan.